Airlangga Hartarto: Ekonomi Sirkular Mampu Tingkatkan PDB Hingga Ratusan Triliun Rupiah

- Editor

Kamis, 14 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,Labuan Bajo Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi ekonomi sirkular sangat besar. Bagi Indonesia sendiri akan menghasilkan tambahan sebesar Rp 593 hingga Rp 638 triliun rupiah. Bukan cuma itu, ekonomi sirkular akan mendorong sistem perekonomian dan kehidupan yang lebih hijau.

“Tantangan isu lingkungan yang sedang berlangsung, antara lain, peningkatan karbon, masalah kelautan dan degradasi lahan, membuat pendekatan yang berkelanjutan. Dalam bidang ekonomi global, dibutuhkan lebih dari sebelumnya,” ucap Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara utama di seminar Blue, Green and Circular Economy di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/7/2022) malam.

Ekonomi sirkular, menurutnya mampu mendorong pengolahan limbah dan juga proses produksi yang dapat didaur ulang, sehingga siklus penggunaannya lebih panjang. Dengan daur ulang, pemerintah menargetkan untuk mengurangi limbah pada setiap sektor sebesar -18,25%, mengurangi emisi C02 126 juta ton dan hemat penggunaan air sampai 6,3 miliar kubik.

Sektor dimaksudkan adalah lima sektor prioritas dalam implementasi ekonomi sirkular. Kelimanya, yakni makanan dan minuman, tekstil, konstruksi, ritel yang berfokus pada kemasan plastik, serta elektronik. Ekonomi sirkular juga dapat menyerap 4,4 juta tenaga kerja pada tahun 2030.

“Saat ini, hanya 8,6% dari ekonomi dunia yang melingkar, menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan,” kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Airlangga Hartarto memperkirakan ekonomi sirkular dapat memberikan manfaat bagi perekonomian atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia US$4,5 triliun hingga 2030.

Ekonomi sirkular memiliki peranan penting dalam mendukung sustainable goals dengan merancang pengurangan limbah dan polusi dari sistem ekonomi, selain ekonomi biru dan hijau.

Potensi ekonomi sirkular sangat besar. Di Indonesia sendiri menurut Airlangga, pendekatan sirkular memberikan banyak manfaat. Beberapa diantaranya menghasilkan tambahan PDB ekonomi sebesar Rp593 triliun hingga Rp638 triliun.

Baca Juga :   Model Hilirisasi Industri Kelapa Sawit Mampu Dorong Ekspor Produk Bernilai Tambah

Bukan itu saja, ekonomi sirkular juga mengurangi limbah di setiap sektor sebesar 18 hingga 52 persen dan mengurangi emisi CO2 sebesar 126 juta ton, serta penggunaan air sebesar 6,3 miliar meter kubik. Selain itu, juga menciptakan 4,4 juta pekerjaan kumulatif bersih dan menciptakan penghematan rumah tangga tahunan mencapai hampir 9 persen.

Kendati demikian, sampai saat ini hanya 8,6 persen dari ekonomi dunia yang sirkular. “Ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, sistem ekonomi dengan pendekatan ekonomi biru, hijau dan sirkular sangat diperlukan, meskipun ini memiliki peluang sekaligus tantangan tersendiri.

Airlangga mengajak semua orang untuk menjaga keseimbangan alam baik di darat maupun laut, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. “Kita perlu mengatasi masalah pembiayaan serta memastikan bahwa kebijakan nasional sejalan dengan janji global,” tegasnya.(*)

Loading

Berita Terkait

Aksi merusak Alat berat didesa sawo kutorejo Resmi dilaporkan dipolres mojokerto
BPS: Ayam Kampung Biasa Paling Banyak Diusahakan Di Jakarta
Pengetatan Aturan Rokok Berpotensi Timbulkan PHK Massal, Ancam Hajat Hidup Orang Banyak
Diduga Adanya Kolaborasi Pemerintah Dengan Perusahaan Aplikator, Ciptakan Romusha Di Bisnis Translog Berbasis Digital”
Daripada Demo Mulu, Tak Digubris, Solusinya Komunitas Ojol Bakal Bikin Koperasi Ojol Berbasis Aplikasi
Nusantara Baru” : Arsitektur Transformasi Ekonomi Pasca Transisi Pergantian Kepemimpinan Nasional
Diperkirakan hingga 148,5 miliar dolar AS, Cadangan Devisa di Bulan Agustus 2024
Paguyuban Resto Apung Muara Angke Minta Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Pengelola Resto Apung Secara Transparan dan Profesional

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 17:05 WIB

Aksi merusak Alat berat didesa sawo kutorejo Resmi dilaporkan dipolres mojokerto

Senin, 23 September 2024 - 22:06 WIB

BPS: Ayam Kampung Biasa Paling Banyak Diusahakan Di Jakarta

Senin, 23 September 2024 - 21:26 WIB

Pengetatan Aturan Rokok Berpotensi Timbulkan PHK Massal, Ancam Hajat Hidup Orang Banyak

Sabtu, 21 September 2024 - 22:49 WIB

Diduga Adanya Kolaborasi Pemerintah Dengan Perusahaan Aplikator, Ciptakan Romusha Di Bisnis Translog Berbasis Digital”

Jumat, 6 September 2024 - 20:59 WIB

Daripada Demo Mulu, Tak Digubris, Solusinya Komunitas Ojol Bakal Bikin Koperasi Ojol Berbasis Aplikasi

Berita Terbaru