Bakal Naik 9,68% Pagu Indikatif Kemendikbud-Ristek 2023 Di Sorot DPR RI

- Editor

Kamis, 2 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionalpos.com, Jakarta– Dalam raker dengan Mendikbudristek, Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menanggapi dan menyoroti pagu indikatif Kemendikbud-Ristek. Menurutnya, beberapa program yang sudah dijalankan kementerian memang dirasakan dampaknya seperti KIP dan lainnya. Namun, politis PDIP itu juga  menyoroti keberpihakan pemerintah terhadap sekolah atau kampus swasta. Dari postur anggaran tersebut, dia menilai belum ada dukungan pemerintah kepada lembaga pendidikan swasta hingga para pendidik dan tenaga kependidikan.

“Pendidikan tinggi jumlah mahasiswa swasta jauh lebih banyak dibandingkan negeri. Kita tidak mengatakan yang negeri diistimewakan, tapi jangan sampai menganaktirikan swasta. Sementara kita lihat dari anggaran ini belum ada politcal will kita,” terangnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X lainnya, Ferdiansyah menekankan bahwa penambahan anggaran tidak sekadar menambah sasaran. Dia berharap ada dampak nyata yang dirasakan dari naiknya anggaran pendidikan. “Anggaran bukan sekadar tambah sasaran, tapi dampaknya juga harus kita ikuti,” tukasnya,

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan dalam paparannya, MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa pagu indikatif Kemendikbud-Ristek pada tahun 2023 adalah Rp80.157.800.000.000,00 (80,157 triliun). Angka itu naik 9,68% dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp73.082.900.000.000,00 (73,082 triliun).

Baca Juga :   Perintah Kapolda Metro Jaya ; Tangkap Debt Collector Berlagak Preman!

“Pagu indikatif di tahun 2023 sebesar Rp80,15 triliun. Dari Rp80,15 triliun itu yang benar-benar bisa digunakan untuk anggaran program, itu rupiah murni nonoperasional sebesar Rp49,79 triliun,” ujar Nadiem dalam Raker bersama Komisi X DPR RI, Kamis (2/6) malam. Dijelaskannya, dari Rp49,79 triliun, yang sifatnya pendanaan wajib sebesar Rp44,53 triliun. “Ini adalah program-program on going seperti PIP, KIP, tunjangan guru, sertifikasi dan seterusnya,” ucap Nadiem

Sementara, lanjutnya, ruang fiskal untuk benar-benar meluncurkan program prioritas Merdeka Belajar hanya sekitar Rp5,26 triliun. “Jadi banyak sekali persepsi bahwa anggaran Kemendikbud-Ristek cukup besar tapi sebenarnya realita untuk program transformasi pendidikan yaitu Merdeka Belajar yang benar-benar bisa kita gunakan untuk program inovatif dan transformasi itu sekitar 5,26 T,” terangnya.

Baca Juga :   Pelayanan Air Bersih di Jakarta, Diminta Heru Agar Lebih Maksimal

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa dari total kebutuhan anggaran di tahun 2023 sebenarnya mencapai Rp88,159 triliun. Sehingga terjadi defisit hingga Rp8 triliun yang terbagi dalam beberapa pos anggaran.

“Jadi pada saat ini kami mengalami defisit dibandingkan dengan pagu indikatif sekitar sedikit diatas Rp8 triliun. Ini adalah jumlah anggaran kita dibandingkan dengan target yang mau kita capai di tahun depan,” kata dia.

Ada sekitar Rp91 miliar defisit dalam program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun, di program Pelestarian dan Pemajuan Bahasa dan Kebudayaan defisit sekitar Rp1,154 triliun. Di program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran selisih sekitar Rp2,94 triliun dan di Program Pendidikan Tinggi selisih kekurangan sekitar Rp997 miliar.

“Di program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi ada sekitar Rp1,984 triliun dan untuk program Dukungan Manajemen kami ada selisih sekitar Rp833 miliar. Jadi ini mungkin data dari pagu indikatif dan kebutuhan berdasarkan usulan dan target kami,” pungkas Nadiem.(*dit)

Loading

Berita Terkait

KPU Pessel Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Periode 2025 – 2030
Perayaan Natal Di Kantor (DPD) Dewan Pimpinan Daerah PSI Kota Surabaya 2024
Wacana Pilkada Tidak Langsung, Pilihan Keliru dan Merugikan Rakyat
Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024
Dra. Hj. Lilis Nuryani: “Kami berdua tahu siapa-siapa yang bekerja dan berperan aktif dalam kemenangan bersama ini,”
Pilkada Serentak Nasional 2024, Pleno KPU Pessel HJ-RI Unggul, Petahana Tumbang
Prosentase perolehan signifikan voter kotak kosong dan Ibunda Khofifah – Emil Dardak menjadi kemenangan sejati berbasis legitimasi pasca pilkada Kota Surabaya
Reses Anggota DPRD dari fraksi PDIP dapat keluhan dari Warga Sindangsari

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:18 WIB

KPU Pessel Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Periode 2025 – 2030

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:24 WIB

Perayaan Natal Di Kantor (DPD) Dewan Pimpinan Daerah PSI Kota Surabaya 2024

Sabtu, 21 Desember 2024 - 11:34 WIB

Wacana Pilkada Tidak Langsung, Pilihan Keliru dan Merugikan Rakyat

Sabtu, 7 Desember 2024 - 10:33 WIB

Bawaslu Terkesan Hanya Jadi Penonton di Pilkada Jakarta 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 15:45 WIB

Dra. Hj. Lilis Nuryani: “Kami berdua tahu siapa-siapa yang bekerja dan berperan aktif dalam kemenangan bersama ini,”

Berita Terbaru