Cegah Stunting Lewat ASI Eksklusif Selama 6 Bulan

- Editor

Senin, 10 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,jakarta Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan kepada bayi baru lahir memiliki efek yang sangat signifikan, terutama untuk mencegah bayi gagal tumbuh alias stunting.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) saat membuka Webinar Peran dan Manfaat Klinis ASI Eksklusif dalam Menurunkan Angka Stunting di Indonesia Serta Strategi Lulus MengASIhi yang diselenggarakan oleh Klik KB, Jumat, 07 Oktober 2022.

“Ini menunjukan bahwa upaya enam bulan pertama itu serius sekali untuk betul-betul ASI eksklusif menjadi suatu jawaban mengkoreksi kekurangan-kekurangan bayi baru lahir, salah satunya enam bulan pertama adalah harus dengan ASI eksklusif. Oleh karena itu, kita masih harus berupaya keras untuk meningkatkan promosi ASI di satu forum-forum kegiatan seperti ini,” kata Dokter Hasto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data yang ada, kata Dokter Hasto, rata-rata seorang Ibu sukses melakukan ASI Eksklusif masih sekitar 65% bahkan menurut data UNICEF dan WHO hanya 41% yang mendapatkan ASI Eksklusif di bawah enam bulan.

Sementara itu, bayi lahir prematur dan panjang kurang dari 48 sentimeter berdasarkan data riset kesehatan dasar 2018 masih tinggi jumlahnya yak 29%.

Baca Juga :   Politisi PKS Desak Pemerintah Revisi Tata kelola Nikel, Usai Kalah di WTO

“Kemudian yang berat badannya yang kurang dari 2,5 kg masih 11 persen lebih,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut CEO Mom Uung dan Konselor Menyusui Jonathan Handoko menyebutkan, selama tiga tahun terakhir perhatian Ibu tentang ASI ekskusif sudah mulai meningkat.

Setelah ditelusuri lebih jauh, masalahnya ternyata lantaran kurangnya pengetahuan dan edukasi mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif. Sebab selama hamil mereka hanya fokus melahirkan saja tapi belum pada tahap memikirkan ASI eksklusif.

“Karena itu, semoga dari acara ini kita bisa menjangkau lebih banyak, bisa membantu lebih banyak, dan semoga bola salju yang kita lakukan bisa di bantu oleh kalian sehingga bisa menggelinding kebawah semakin besar dan semakin menjangkau angka kelahiran di Indonesia,” ucap Jonathan.

Sementara itu Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PPIBI) dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menambahkan, pemberian ASI eksklusif merupakan bagian stimulasi utama antara Ibu dan bayi serta meningkatkan data tahan tubuh.

“Kemudian mengajak bicara, inilah stimulasi untuk meningkatkan kecerdasan perkembangan motoriknya dan sensoriknya. Menyusui dini adalah langkah awal keberhasilan ASI eksklusif,” ujarnya.

Baca Juga :   Ketua DKPP: Kesampingkan Penundaan Pemilu

Dokter Emi merinci, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 jumlah kematian bayi di Indonesia sebanyak 72 ribu atau 15% terjadi pada neonatal. Lalu bayi 24% ada 151.200 kematian.

“Lalu target saat ini menjadi 10 persen untuk neonatal dan untuk bayi menjadi 12 persen. Kematian bayi itu terjadi pada usia satu bulan, ini yang paling tinggi,” tuturnya.

“Jadi pada periode kelahiran atau mulai dari hamilnya, persalinannya, sampai kepada masa nifas atau masa 42 hari. Ini ada hubungannya dengan periode pertolongan persalinan, tentu saja ada hubungan dengan persiapan persalinan dan pada masa kehamilan,” sambungnya.

Oleh karena itu Dokter Emi menaruh perhatian penuh kepada seluruh bidan agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar agar memberikan kontribusi yang maksimal terhadap penurunan angka kematian pada bayi-balita termasuk penurunan angka stunting.

Adapun tingginya angka kematian bayi terjadi paling tinggi di rumah sakit yakni 67%. Sisanya di rumah atau Fasyankes seperti Puskesmas dan klinik. (*)

Berita Terkait

Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir
Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024
Pemdes Sindangsari genjot Perbaikan jalan Lingkungan jelang mudik lebaran
Sembilan Orang Hilang Pada Peristiwa Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat
Akibat Hujan Deras Sejak Pagi, 23 Ruas Jalan Di Jakarta Tergenang Air
Dukung Pemerintah dan TNI Pada Program Ketahanan Pangan Nasional, PPM Sumbangkan Perangkat Lunak Monitoring
Pemdes SindangSari Gelar Safari Ramadhan dan Bukber Bersama Warga
Sepakati Tiga Perda dengan DPRD, Pj Gubernur Heru Prioritaskan Kesejahteraan Warga
Berita ini 157 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:32 WIB

Kecepatan Surut Bukan Indikator Kesuksesan Penanganan Banjir

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:11 WIB

Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Jadi Pengumpul ZIS Terbanyak Tahun 2024

Senin, 25 Maret 2024 - 16:32 WIB

Pemdes Sindangsari genjot Perbaikan jalan Lingkungan jelang mudik lebaran

Senin, 25 Maret 2024 - 14:05 WIB

Sembilan Orang Hilang Pada Peristiwa Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Jumat, 22 Maret 2024 - 13:43 WIB

Akibat Hujan Deras Sejak Pagi, 23 Ruas Jalan Di Jakarta Tergenang Air

Jumat, 22 Maret 2024 - 12:27 WIB

Dukung Pemerintah dan TNI Pada Program Ketahanan Pangan Nasional, PPM Sumbangkan Perangkat Lunak Monitoring

Kamis, 21 Maret 2024 - 20:55 WIB

Pemdes SindangSari Gelar Safari Ramadhan dan Bukber Bersama Warga

Rabu, 20 Maret 2024 - 19:17 WIB

Sepakati Tiga Perda dengan DPRD, Pj Gubernur Heru Prioritaskan Kesejahteraan Warga

Berita Terbaru

Headline

Resolusi DK PBB untuk Gaza Di dukung Komisi I DPR RI

Rabu, 27 Mar 2024 - 21:12 WIB

Ekonomi

Pemprov DKI Buka Posko Konsultasi dan Pengaduan THR

Rabu, 27 Mar 2024 - 20:17 WIB