Ketegangan Selat Taiwan Diproyeksi PM Singapura Tak Bakal Segera Reda

- Editor

Selasa, 9 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionalpos.com, Singapore- Terkait dengan perkembangan situasi di Selat Taiwan yang nampaknya semakin memanas, hal ini direspon oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dengan memperingatkan kemungkinan salah perhitungan atas ketegangan di Selat Taiwan, Senin (8/8). masalah di wilayah itu tidak mungkin segera mereda di tengah kecurigaan mendalam dan keterlibatan terbatas antara Amerika Serikat (AS) dan Cina, demikian disampaikan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidato yang disiarkan televisi menjelang hari nasional Singapura pada Selasa 9/8/2022.

“Di sekitar kita, badai sedang berkumpul. Hubungan AS-Cina memburuk, dengan masalah yang sulit dipecahkan, kecurigaan yang mendalam, dan keterlibatan yang terbatas,”ungkap Lee.

Baca Juga :   Netty Aher: Implementasi UU KIA Akan Berdampak pada Penurunan Angka Stunting

Lee mengatakan Singapura akan diterpa oleh persaingan dan ketegangan yang intens di kawasan itu. Negara itu seharusnya mempersiapkan masa depan yang damai dan stabil daripada saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini tidak mungkin membaik dalam waktu dekat. Selain itu, salah perhitungan atau kecelakaan dapat dengan mudah memperburuk keadaan,” ujar Lee.

Menurut Lee, tantangan ekonomi lebih mendesak dan prospek Singapura telah sangat mendung. Dia menegaskan pemerintah akan meluncurkan lebih banyak tindakan dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu orang mengatasi kenaikan harga.

Sementara itu, saat ini, Inflasi Singapura telah mencapai rekor tertinggi lebih dari satu dekade dalam beberapa bulan terakhir. Bank sentral memperketat kebijakan moneternya pada 14 Juli dalam sebuah langkah off-cycle untuk mengatasi tekanan biaya.

Baca Juga :   Pencabutan Tap MPRS XXXIII/1967, Sudah Final & Tidak Ada Yang Dipersoalkan Lagi

Singapura sebelumnya telah mengumumkan paket dukungan untuk sebagian besar kelompok berpenghasilan rendah dalam upaya membantu mengurangi peningkatan biaya hidup akibat inflasi dan kenaikan harga energi. “Dunia sepertinya tidak akan kembali dalam waktu dekat ke tingkat inflasi dan suku bunga rendah yang telah kita nikmati dalam beberapa dekade terakhir,” katanya.

Lee mengatakan, negara berpenduduk 5,5 juta orang itu harus merencanakan jauh ke depan dan mengubah industri. Singapura dinilai perlu meningkatkan keterampilan dan produktivitas.

 

Loading

Berita Terkait

Banyak ormas bermanfaat, tapi jangan sampai jadi pemeras
FPPJ Serukan Gubernur Evaluasi BUMD Kinerja Jeblok
Suara Perempuan Untuk Indonesia Maju & Berkeadilan, Webinar kolaborasi FSAB dan PPIR
STOP PROGRAM LAYANAN YANG MERUGIKAN MITRA PENGEMUDI DAN KURIR ONLINE
Dugaan Korupsi Pembangunan Rusun Mahasiswa IAIN Laa Roiba, Diadukan ke KPK
Pemerintah Didesak Buat Kebijakan Tentang Tata Niaga Food Tray Yang Pro Rakyat, Cegah Monopoli Pasar dan Cegah Monopoli Produk Import
Alia Noorayu Laksono Legislator DKI Jakarta usulkan Revisi Perda no 6 Tahun 2004 Tentang Naker Sebagai Solusi Tangani Masalah Pengangguran
Rencana Pendirian CGRS di Indonesia Di Dukung Bamsoet Waketum KADIN Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 14:42 WIB

Banyak ormas bermanfaat, tapi jangan sampai jadi pemeras

Kamis, 24 April 2025 - 09:22 WIB

FPPJ Serukan Gubernur Evaluasi BUMD Kinerja Jeblok

Selasa, 22 April 2025 - 09:52 WIB

STOP PROGRAM LAYANAN YANG MERUGIKAN MITRA PENGEMUDI DAN KURIR ONLINE

Rabu, 16 April 2025 - 11:14 WIB

Dugaan Korupsi Pembangunan Rusun Mahasiswa IAIN Laa Roiba, Diadukan ke KPK

Sabtu, 12 April 2025 - 21:37 WIB

Pemerintah Didesak Buat Kebijakan Tentang Tata Niaga Food Tray Yang Pro Rakyat, Cegah Monopoli Pasar dan Cegah Monopoli Produk Import

Berita Terbaru

Headline

Banyak ormas bermanfaat, tapi jangan sampai jadi pemeras

Jumat, 25 Apr 2025 - 14:42 WIB

Nasional

Guntur Priambodo: Birokrat yang Naik dari Akar Rumput ?

Jumat, 25 Apr 2025 - 11:05 WIB

Ekonomi

FPPJ Serukan Gubernur Evaluasi BUMD Kinerja Jeblok

Kamis, 24 Apr 2025 - 09:22 WIB