Megawati Sebut Ada Benalu Bisnis PCR Di Tengah Pandemi Covid-19

- Editor

Senin, 10 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Megawati

Megawati

NasionalPos.com, Jakarta – PDI Perjuangan menyentil bisnis polymerase chain reaction (PCR) di tengah pandemi Covid-19. Megawati menyebut para pengambil keuntungan ekonomi di tengah pandemi sebagai benalu.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pernyataan Megawati tersebut merupakan otokritik. Menurutnya, harga tes polymerase chain reaction (PCR) pendeteksi penularan virus corona (Covid-19) yang membuat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) turun tangan untuk menurunkan tarifnya.

“Apa yang disampaikan Bu Mega tadi kalau lihat dari pidatonya secara lengkap sebenarnya beliau menyampaikan ini sebagai kritik otokritik sebagai bangsa termasuk bagi PDIP sendiri,” ucap Hasto dalam konferensi pers yang berlangsung daring, Senin (10/1/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dan kita lihat mengapa untuk menurunkan biaya PCR itu harus presiden yang turun tangan. Setelah presiden turun tangan baru itu turun,” sambungnya.

Hasto melanjutkan bahwa pernyataan Megawati itu bukan hanya pada pemerintahan saja, tapi juga untuk internal partai, sekaligus mengingatkan untuk tidak mengambil keuntungan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga :   Hasil Survei Partai Gelora Masuk 10 Besar, Anis Matta Berharap Masuk 7 Besar

Pernyataan Megawati itu juga bisa dilihat sebagai auttokritik terkait bantuan sosial (bansos). Diketahui korupsi bansos Covid-19 di lingkungan Kemensos membelit kader PDIP Juliari P Batubara saat memimpin lembaga tersebut sebagai mensos.

“Kenapa kemudian ada berbagai persoalan terkait, ini sebagai autokritik, terkait dengan bansos. Sehingga di tengah pandemi ini yang disampaikan Bu Mega tadi kritik autokritik bagi bangsa tapi juga termasuk bagi kader PDIP, sehingga di tengah pandemi ini yang kita kedepankan semua bukan kemudian menggunakan pandemi untuk kepentingan kelompok atau orang per orang kepentingan memperkaya diri,” kata Hasto.

Hasto mengaku tidak ada maksud politik dibalik ungkapan Megawati tersebut. Dia mengatakan pernyataan itu murni pesan untuk internal PDIP.

“Itu kan tadi disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan gamblang sehingga nggak ada muatan politik dalam menyampaikan kritik, kecuali hasrat yang sebenarnya bahwa di dalam HUT partai ini kita ingin mendarmabaktikan seluruh gerak PDIP bagi kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.

Baca Juga :   Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Apresiasi Kinerja Pj Gubernur

Pada pidato politik HUT Ke-49 PDI Perjuangan, Megawati mengaku melihat masih ada kelompok politik tertentu yang mencoba memancing di air keruh dalam situasi pandemi Covid-19.

Megawati menyebut ada kelompok tertentu memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah. Termasuk, menjadi benalu dan mencari keuntungan materi dalam situasi pandemi Covid-19.

“Banyak yang tidak menduga betapa bahayanya Covid-19 dengan berbagai variannya. Di dalam menghadapi pandemi, sikap paling bijak yang seharusnya dikedepankan adalah mengobarkan energi positif, ataupun memperkuat semangat persatuan gotong royong,” katanya.

“Namun fakta di lapangan terasa lain. Masih saja ada kekuatan anti kemajuan. Mereka menolak berbagai bentuk protokol kesehatan karena keyakinan sempit yang meminggirkan nalar dan alam pikir. Mereka menolak berbagai bentuk uluran tangan pemerintah seperti vaksin,” katanya. (*)

 

Loading

Berita Terkait

Soal Insiden Pembubaran Acara AFTA, Usut juga Dugaan Keterlibatan Oknum Aggota Polri
KPU Jakpus Gencarkan Sosialisasi untuk tingkatkan Partisipasi Pemilih
Bawaslu RI Ingatkan Pentingnya Interitas untuk wujudkan pilkada adil dan jujur
Komisi II DPR Rekomendasikan RUU Pemilu Dilaksanakan awal 2025
Pencopotan Baliho di Rajeg, di Duga Berat Sebelah, Masih Banyak Baliho Paslon Yang Tidak dI Turunkan
KPU Kota Tangerang bersama Tiga Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Laksanakan Deklarasi Kampanye Damai untuk Pilkada 2024.
Kampanye Tanpa Politik Agama dan Identitas, Itu Janji Pram-Rano
Rakernas PEKAT IB, Ketum: Dukung Penuh Pasangan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela

Berita Terkait

Senin, 30 September 2024 - 23:46 WIB

Soal Insiden Pembubaran Acara AFTA, Usut juga Dugaan Keterlibatan Oknum Aggota Polri

Senin, 30 September 2024 - 23:05 WIB

KPU Jakpus Gencarkan Sosialisasi untuk tingkatkan Partisipasi Pemilih

Kamis, 26 September 2024 - 22:08 WIB

Bawaslu RI Ingatkan Pentingnya Interitas untuk wujudkan pilkada adil dan jujur

Kamis, 26 September 2024 - 20:19 WIB

Komisi II DPR Rekomendasikan RUU Pemilu Dilaksanakan awal 2025

Rabu, 25 September 2024 - 21:49 WIB

Pencopotan Baliho di Rajeg, di Duga Berat Sebelah, Masih Banyak Baliho Paslon Yang Tidak dI Turunkan

Berita Terbaru