NasionalPos.com, Jakarta- Pemupukan nilai-nilai Pancasila di kalangan orang muda adalah hal urgen. Untuk diperkuat dan diperdalam pemahaman, sebagai sikap mental, serta tuntunan untuk mengaktualisasikan diri di Era sekarang yang juga disebut era VUCA ( Volatility (volatilitas), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity (ambiguitas) atau era yang serba tak pasti dan penuh disrupsi,
Untuk itu Pancasila sebagai kompas moral dan bagian pokok dari nasional character building mesti menjadi bagian dari pembentukan karakter orang muda saat ini, Hal tersebut dikatakan Mikhail Adam penggiat Ilterasi saat di hubungi NasionalPos.com, ketika menyampaikan pendapatnya mengenai penyelenggaraan Webinar Hari Lahirnya Pancasila bertemakan “Menggali Makna Pancasila di Kalangan Orang Muda” di laksanakan pada Sabtu, 1 Juni 2024 lalu.
Lebih lanjut Adam mengungkapkan bahwa acara Webinar yang di inisiasi oleh Forum Silahturahmi Anak Bangsa (FSAB) dilaksanakan melalui zoom meeting dan saluran Youtube FSAB tersebut, dihadiri oleh Ketua FSAB, Suryo Susilo, Pendiri FSAB, Nani Nurrachman, Ilya Arslaan, Pengurus FSAB, Faisal Saleh, Mayang Panggabean, Duta Besar RI untuk Ekuador (2016-2020), Dieny Tjokro dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja (2004-2007), Nurrachman Oerip,
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Serta ratusan peserta secara darling, dapat di katakan sebagai ajang edukatif memupuk spirit Pancasila di kalangan orang muda, sekaligus sebagai ruang diskusi yang mengejawantahkan kondisi terkini dalam pengamalan Pancasila, serta mengkonfigurasi kembali Pancasila secara maknawi untuk membangkitkan Pancasila sebagai working ideologi di kalangan orang muda.
“Webinar tersebut nampak berlangsung dinamis, dialektis, dan berwarna. terwakili pembicara perempuannya dan teman-teman dari luar Jakarta dan Jawa, yakni ada Soleman Pelu dari Maluku dan Attar dari Papua. Sehingga pandangan yang disampaikan membuat pemahaman menjadi lebih kaya. Soleman Pelu yang lebih menyoroti pentingnya ideologi Pancasila bagi kaum muda, Nur Desilawati yang menguraikan kondisi kehidupan perempuan yang masih dalam kungkungan stigma,”ucap Mikhail Adam pada acara webinar tersebut berperan sebagai moderator, kepada wartawan NasionalPos.com, Selasa, 4 Juni 2024 di Jakarta.
Namun di sisi lain, sambung Adam, Nur Desilawati menegaskan bahwa kondisi tersebut bertentangan dengan semangat Pancasila yang mengedepankan musyawarah mufakat yang seharusnya melibatkan Perempuan, sebab Perempuan juga punya hak suara dalam pengambilan Keputusan pada proses musyawarah mufakat, selain itu Nur juga menambahkan bahwa perempuan berperan penting memupuk nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan terkecil, keluarga dan rumah, sedangkan Furqan AMC selaku pembicara ketiga, mengupas dengan dalam tentang pemaknaan Pancasila lewat simbologi yang ada dalam lambang negara Garuda Pancasila. Pengertian ini membuat Pancasila sebagai sebuah spektrum makna menjadi hidup dan kaya, serta memudahkan semua kalangan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai Pancasila dalam aktualisasi sehari-hari.
Lebih lanjut Adam mengatakan bahwa semua narasumber maupun penanggap pada acara Webinar tersebut, telah menyampaikan kondisi aktual kekinian tentang keberadaan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia, dan tentunya mereka juga menyampaikan bahwa tiap zaman memiliki semangat zaman dan tantangannya sendiri, memiliki bahasanya sendiri, serta memiliki solusi untuk menjawab tantangan zaman.
Dengan kondisi tersebut, tentunya sangat penting dan sangat relevan untuk menempatkan Pancasila agar membentuk karakter bangsa di kalangan orang muda yang sangat diharapkan dapat ikut turut serta memberikan solusi dalam perjalanan peradaban di era VUCA ( volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas), Adapun era VUCA merupakan kondisi transformasi yang terjadi dengan super cepat, tanpa bisa diduga, rumit dan membingungkan.
“ Oleh karena itu, Di Era VUCA inilah Pancasila harus dapat menjadi inspirasi dan tuntunan bukan hanya menyelesaikan persoalan, tetapi untuk membangun peradaban luhur. Sebab itu Pancasila harus dapat diformulasikan oleh orang-orang muda sebagai ilmu amaliah dan amal ilmiah.”pungkas Adam
“