Politisi Nasdem Nilai Tak Ada Kajian, PLN Batalkan Program Kompor Listrik

- Editor

Selasa, 27 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta– Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, Usai menuai polemik di tengah masyarakat, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo PLN menyampaikan keputusan bahwa PLN membatalkan program pengalihan ke kompor listrik. PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik. Penetapan tarif listrik ini telah diputuskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Langkah ini dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. “Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” ucap Darmawan, Selasa, 27/9/2022

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun menilai PLN tidak melakukan kajian dan penelitian ketika akan membagikan kompor listrik gratis ke masyarakat.

“Percobaan yang dilakukan PLN dengan membagikan kompor listrik gratis ke masyarakat, tetapi kompor listrik yang dibagi kapasitas dayanya untuk listrik di atas 1500 watt. Artiya meteran listrik masyarakat yang dayanya hanya 900 watt tidak akan mampu untuk mengoperasikan kompor listrik yang dibagikan gratis tersebut. Tidak ada kajian, penelitian, dan studi banding, sehingga menuai polemik (di masyarakat) dan kesannya (program) asal-asalan,” tegas Rudi kepada awak media di Kompleks Gedung DPR RI Selasa 27/9/2022

Baca Juga :   PDIP Optimis Quorum Hak Angket Terpenuhi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Politisi Partai NasDem itu pun mempertanyakan, kenapa PLN tidak membagikan kompor listrik dengan kapasitas listrik yang dimiliki masyarakat.

“Kenapa tidak kompor listrik yang kapasitasnya 400 watt? Sehingga cocok untuk (tegangan) listrik masyarakat di desa. Tidak sinkron kompor listrik yang dibagikan PLN untuk warga desa dengan tegangan listrik warga yang hanya 900 watt. Dan jika warga diminta untuk naikkan daya lagi ke 2000 watt, tentu dikenakan biaya yang tidak sedikit. Tentu warga juga keberatan,” ungkap Rudi.

Baca Juga :   KOI: Indonesia Siap Buat Kejutan di Olimpiade Paris 2024

Di sisi lain, Rudi mengakui tujuan program kompor listrik tersebut yang diharapkan dapat menyerap surplus listrik yang diproduksi PLN sebenarnya sangat tepat. Namun karena program ini dibatalkan, Rudi pun meminta direksi PLN harus bisa mengatasi surplus listrik tersebut. “Ya direksi PLN harus memasarkan surplus energinya ke sektor industri dan manufaktur. Dan direksi PLN harus banyak inovasi dan kreatif. Untuk apa aset energi listriknya melimpah, tapi enggak bisa dijual,” kritik legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara III itu. (*dit)

 

Loading

Berita Terkait

Wow Sungguh Sangat Luar Biasa Pembangunan Infrastruktur Jalan Provinsi Banten Berjalan dengan Baik
Apa Itu Smart Home? Sistem Rumah Pintar dengan Beragam Fitur
Innovative New Solution: Energy-Efficient Wireless Solar Panel CCTV
Smart Homes: Safe and Eco-Friendly Solutions for the Future
Cara Menghilangkan Benjolan di Leher Kiri
Marullah Kembali di Lantik Sebagai Sekda Provinsi Darah Khusus Jakarta
Saat Menerima Pengurus & Anggota FSAB, Ketua MPR RI Mengajak Anak Bangsa Terus Bersatu Membangun Indonesia
Bawaslu ajak daerah kencangkan kewaspadaan tekan netralitas kades

Berita Terkait

Sabtu, 9 November 2024 - 14:43 WIB

Wow Sungguh Sangat Luar Biasa Pembangunan Infrastruktur Jalan Provinsi Banten Berjalan dengan Baik

Sabtu, 9 November 2024 - 11:30 WIB

Apa Itu Smart Home? Sistem Rumah Pintar dengan Beragam Fitur

Sabtu, 9 November 2024 - 10:47 WIB

Smart Homes: Safe and Eco-Friendly Solutions for the Future

Sabtu, 9 November 2024 - 10:23 WIB

Cara Menghilangkan Benjolan di Leher Kiri

Sabtu, 9 November 2024 - 07:43 WIB

Marullah Kembali di Lantik Sebagai Sekda Provinsi Darah Khusus Jakarta

Berita Terbaru