Buntut Terjadinya Gempa Data Nasional, Sebaiknya Johnny G. Plate Mundur Sebagai Menkominfo

- Editor

Jumat, 9 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nasionalpos.com, Jakarta- Untuk kesekian kalinya, kinerja Kemenkominfo menjadi sorotan publik, bahkan menimbulkan rasa was-was di masyarakat, dikarenakan Kasus kebocoran data penduduk dalam skala besar kembali terjadi. Kali ini ada 1,3 miliar data registrasi SIM Card masyarakat Indonesia yang diduga bocor dan berpotensi disalahgunakan, yang diduga bocor dan dijual di forum online, hal ini kemudian mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan, diantaranya dari kalangan mahasiswa, sebut saja, Bernard Harahap seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Saat dihubungi awak media, Bernard Harahap mengatakan sejak Kemenkominfo dipimpin Johnny G. Plate. ini, nampaknya Kemenkominfo mengalami peristiwa kebocoran data bukan kali ini saja terjadi dan kerap berulang, sehingga  rakyat seperti kehilangan kepercayaan terhadap Kominfo. Perusahaan swasta pun bisa jadi tidak lagi percaya kepada Kominfo.

“Belum jelas penyelesaian kasus kebocoran 17 juta data PLN dan 26 juta data Indihome kini lebih besar lagi 1,3 milliar data diduga bocor, ini menjadi gempa data nasional, tapi anehnya Johnny G. Plate. malahan lepas tanggungjawab, dan kesannya menyalahkan masyarakat, ini yang buat kami bingung”ungkap Bernard Harahap kepada awak media, Jumaat, 9/9/2022 di Jakarta.

Baca Juga :   Pj Gubernur DKI Jakarta Buka Forum RKPD

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Bernard, memang tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat yang datanya terlanjur bocor seperti dalam kasus kebocoran data registrasi SIM Card., Pemilik data harus bersiap-siap lebih sering menerima penawaran produk atau jasa melalui telepon atau telemarketing, penawaran pinjaman online (pinjol), hingga penipuan. data registrasi SIM Card yang bocor sangat rawan sekali jika digabungkan dengan data-data kebocoran yang lain. Penggabungan data yang bocor tersebut bisa menjadi data profil lengkap yang bisa dijadikan data dasar dalam melakukan tindak kejahatan penipuan atau kriminal yang lain.

“Dengan kondisi di Indonesia yang belum ada UU Perlindungan Data Pribadi, sehingga sesungguhnya penyelenggara sistem elektronik (PSE) yakni Kemenkominfo bertanggungjawab untuk mengamankan data dan sistem yang mereka kelola dengan maksimal atau dengan standar tertentu, dan sudah sepantasnya Johnny G. Plate. mundur sebagai Menkominfo, ini demi kepentingan masyarakat, yang datanya tidak terlindungi oleh Pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenkominfo ” Tukas Bernard Harahap

Hal senada juga dikatakan Santi Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi dari Universitas Esa Unggul (UEU) kepada awak media, ia mengatakan data penduduk yang bocor ini juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal besar lainnya oleh orang-orang yang punya kemampuan mengolah data untuk kepentingan ekonomi maupun politik, selain itu, terkait dengan data yang bocor tersebut, seperti yang disampaikan oleh Nurul Arifin Anggota Komisi I DPR RI, saat acara Rapat Kerja bersama Menkominfo beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa disinyalir adanya orang dalam, yang diduga terlibat dalam masalah bocornya data tersebut,

Baca Juga :   Sukamta Usulkan BSSN Membuat Audit Forensik Keamanan Cyber

pasalnya  Data yang bocor ini juga sangat menggiurkan bagi konstestan Pemilu 2024 mendatang, apalagi Johnny G. Plate, selain menjabat sebagai seorang menteri kominfo, dia juga menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Nasdem, sehingga masalah tersebut, sudah sepatutnya di usut tuntas agar ketahuan siapa yang melakukan pembocoran data tersebut, agar kejadian ini tidak terulang kembali.

“kasus ini harus di usut tuntas, perlu adanya audit investigasi oleh suatu team independent terdiri dari Polri, KPK, BPK dan tentunya Kejaksaan, agar masalah ini dapat terselesaikan dan tentunya jangan sampai terulang lagi” pungkas Santi kepada pers, Jumaat, 9/9/2022 di Jakarta.

Loading

Berita Terkait

Banjir Lahar Dingin Tanah Datar, Korban Meninggal Bertambah Jadi 13 Orang
KemenPPPA Kawal Penanganan Kekerasan Seksual di UPN Veteran Yogyakarta
Sikapi Tragedi Doa Rosario, GAMKI Tangsel Inisiasi Diskusi Pemuda Lintas Agama
Kecelakaan Bus di Ciater Dinilai YLKI Karena faktor SDM dan Teknis
Suksesnya Wisuda Universitas Widyatama Bandung: 797 Mahasiswa Meraih Gelar Diplomat, S1 & S2 Menjadi Pemangku Ilmu Baru
Pertacami Berharap Kejurnas MMA U-18 Jadi Tonggak Prestasi Bela Diri Campuran
Bapanas Sebut Beras Bulog Tersalur 675 Ribu Ton
KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Pengadaan Rumjab DPR

Berita Terkait

Minggu, 12 Mei 2024 - 14:26 WIB

Banjir Lahar Dingin Tanah Datar, Korban Meninggal Bertambah Jadi 13 Orang

Minggu, 12 Mei 2024 - 14:10 WIB

KemenPPPA Kawal Penanganan Kekerasan Seksual di UPN Veteran Yogyakarta

Minggu, 12 Mei 2024 - 13:51 WIB

Sikapi Tragedi Doa Rosario, GAMKI Tangsel Inisiasi Diskusi Pemuda Lintas Agama

Minggu, 12 Mei 2024 - 13:31 WIB

Kecelakaan Bus di Ciater Dinilai YLKI Karena faktor SDM dan Teknis

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:33 WIB

Pertacami Berharap Kejurnas MMA U-18 Jadi Tonggak Prestasi Bela Diri Campuran

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:23 WIB

Bapanas Sebut Beras Bulog Tersalur 675 Ribu Ton

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:12 WIB

KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Pengadaan Rumjab DPR

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:01 WIB

Juara Tausiah RRI, St. Maghfirah Nasir Meraih Gelar Doktor Predikat Cum Laude

Berita Terbaru

Politik

Minggu, 12 Mei 2024 - 18:06 WIB