Kenang Kudatuli, Kader dan Simpatisan Gelar Tabur Bunga di Kantor DPP PDIP

- Editor

Rabu, 27 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com,Jakarta  – Kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro No. 58, Menteng, Jakarta Pusat menjadi saksi bisu tragedi kemanusiaan yang banyak menimbulkan korban luka dan korban jiwa peristiwa penyerangan kasus pengambilalihan secara paksa kantor oleh PDIP pimpinan Soerjadi teehadap kepemimpinan PDIP yabg sah di bawah Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.

Untuk mengenang tragedi berdarah itu PDIP menggelar tabur bunga untuk memperingati peristiwa penyerangan kantor DPP PDIP pada 27 Juli 1996 lalu.

Dipimpin Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP Ribka Tjiptaning, Yanti Sukamdani, mantan tim pembela PDIP Tumbu Saraswati, Anggota DPR Nyoman Parta serta puluhan keluarga korban yang biasa disebut Forum Komunikasi Kerukunan (FKK). Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian Hasto dan Ribka memberikan orasi untuk mengenang peristiwa yang kerap disebut Kasus Kudatuli atau Sabtu Kelabu.

Ribka menyebut saat itu ada dukungan masyarakat yang memberi kekuatan terhadap Megawati melawan kekuatan rezim Orde Baru.

“Kita sekarang masuk tahun ke-26 memperingati Kudatuli. DPP PDI Perjuangan menginginkan terus usut kasus ini. Kita juga sudah ke Komnas HAM. Kita minta jangan hanya bawahan pelaksana saja yang ditangkap tetapi aktor intelektualnya, apapun pangkatnya. Mereka semua masih bekeliaran tanpa proses hukum. Maka hari ini kita tabur bunga sama Pak Sekjen,” ucap Ribka Tjiptaning dalam orasinya Kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro No. 58, Menteng, Rabu (27/7/2022).
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan seluruh kader dan simpatisan partai berlambang Banteng tidak pernah melupakan satu peristiwa yang sangat penting yang mana 27 Juli 1996 sebenarnya merupakan suatu rangkaian yang sangat panjang.
“Kita tahu peristiwa 1965 mengubah sejarah kita, dan sampai sekarang sisi gelap 1965 masih saja terjadi. Dimana rakyat Indonesia karena intervensi kekuatan Neo kolonialisme dan imprealisme yang kemudian melengserkan Bung Karno dengan segala cara. Bung Karno yang perjuangannya berhasil membebaskan bangsa-bangsa Asia Afrika dan Amerika Latin menakutkan kaum imperialis karena daya imajinasi dan kepemimpinannya. Terlebih ketika Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam, serta akan memberi hadiah Bom Atom kepada ABRI agar Indonesia semakin berperan penting bagi perdamaian dunia. Apa yang dilakukan Bung Karno menakutkan kemapanan kaum kolonialisme dan imperialisme,” papar Hasto.
Pria asal Yogyakarta itu pun mengurai rangkaian kisah yang memicu kasus 27 Juli.

“Pada momentum yang sangat tepat ketika intervensi kekuasaan selalu hadir dalam peristiwa kongres PDI semua diatur oleh kekuasaan. Dari Asrama Haji Surabaya itu pada momentum yang sangat kritis, hadirlah Ibu Megawati memimpin gerakan moral rakyat. Itulah momentum yang Ibu Mega sering ceritakan kepada saya, bagaimana sebelum kongres dibubarkan, beliau mengambil momentum dan mengatakan secara de facto saya adalah ketua umum PDI. Itu lah cikal bakal perlawanan kekuatan arus bawah, karena pada sampai detik ini akibat proses intervensi Orde Baru adalah tradisi perlawanan,” urai Hasto.

Baca Juga :   Eros Jarot Bersama Aktivis lintas Suku Agama & Ras Deklarasikan Gerakan Bhinneka Nasional (GBN)

Hasto pun menyinggung berbagai upaya dalam menggagalkan kepemimpinan Megawati.

Baca Juga :   Siaga Bencana Hidrometeorologi Basah di Jawa Timur, Kepala BNPB : Waspada Puncak Musim Hujan Di Bulan Februari

“Maka pada akhirnya puncaknya dilakukan suatu rekayasan politik secara paksa. Ibu Mega sebagai ketua umum yang sah pada tanggal 27 Juli 1996 melihat bagaimana kantor partai ini diserang secara brutal dan kemudian timbul korban jiwa dan itu titik yang sangat gelap dalam demokrasi kita bagaimana pemerintahan menyerang parpol yang sebenarnya sah di mata hukum dan di mata rakyat,” lanjut Hasto.

“Peringatan ini sangat penting, telah dilakukan doa besama dan dalam doa itu kita mohon kepada Tuhan agar para arwah yang telah berkorban, yang menjadi korban, yang dikorbankan dalam peristiwa 27 Juli 1996 ditempatkan di surga, di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” sebut Hasto.

Dilanjutkannya, peristiwa 27 Juli terus dituntut agar kebenaran ditegakkan, agar hukum ditegakkan. “Esensinya yang paling berkeadilan, menghukum siapapun yang telah melakukan suatu skenario yang telah menciptakan tragedi kemanusiaan yang begitu kelam dalam sejarah demokrasi kita,” kata Hasto.

“Peristiwa 27 Juli suatu basis kekuatan moral tentang politik yang disampaikan Ibu Mega. Politik yang menyatu dengan kekuatan rakyat itu sendiri, karena itulah esensi dari kekuatan PDIP,” pungkas Hasto.

Hasto pun mengajak mengheningkan cipta sejenak. Kemudian, sambil menyanyikan lagu Gugur Bunga, Hasto, Ribka bersama semua yang hadir menaburkan bunga di sekeliling Kantor DPP PDIP.(*)

Loading

Berita Terkait

Di Prediksi PSG Pilkada Jakarta Bakal Dua Putaran
Dr. Agus Surachman SH. Siap Dampingi Wacana Anies Baswedan Bikin Partai Baru
Pasca Muktamar PKB 2024 di Bali, Cak Imin Siap Maju Di Pilpres 2029
Pada Hari Pertama Perpanjangan, Belum Ada Calon Daftar Ungkap KPU
Paslon SAMA dan FF Saling Sapa Saat Bertemu di Jalan Diapresiasi Kapolres
Genderang Pilkada Sudah Di Tabuh MAKI, Hari Ini Hari Terakhir Pendaftaran Calon Kepala Daerah Di Provinsi Jawa Timur
Dalam Membangun Sebuah Provinsi, Ridwan Kamil sebut Gubernur Jangan Andalkan APBD Saja
Kantor DPD PDIP Jakarta Disambangi Anies

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 21:16 WIB

Di Prediksi PSG Pilkada Jakarta Bakal Dua Putaran

Selasa, 3 September 2024 - 15:51 WIB

Dr. Agus Surachman SH. Siap Dampingi Wacana Anies Baswedan Bikin Partai Baru

Selasa, 3 September 2024 - 11:57 WIB

Pasca Muktamar PKB 2024 di Bali, Cak Imin Siap Maju Di Pilpres 2029

Selasa, 3 September 2024 - 10:39 WIB

Pada Hari Pertama Perpanjangan, Belum Ada Calon Daftar Ungkap KPU

Jumat, 30 Agustus 2024 - 16:34 WIB

Paslon SAMA dan FF Saling Sapa Saat Bertemu di Jalan Diapresiasi Kapolres

Kamis, 29 Agustus 2024 - 20:00 WIB

Genderang Pilkada Sudah Di Tabuh MAKI, Hari Ini Hari Terakhir Pendaftaran Calon Kepala Daerah Di Provinsi Jawa Timur

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 20:43 WIB

Dalam Membangun Sebuah Provinsi, Ridwan Kamil sebut Gubernur Jangan Andalkan APBD Saja

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 20:26 WIB

Kantor DPD PDIP Jakarta Disambangi Anies

Berita Terbaru

Nasional

Mahendra Sulaksana Kontrol Blok Hunian, Sapa Warga Binaan.

Selasa, 10 Sep 2024 - 18:36 WIB

TNI-POLRI

Strategi Polri Amankan Pilkada Serentak 2024

Selasa, 10 Sep 2024 - 17:17 WIB