NasionalPos.com, Surakarta- Banjir di Kota Surakarta masih bertahan hingga hari ini, Sabtu (18/2). Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 21.864 jiwa telah terdampak dan 4.440 warga harus mengungsi di 12 titik yang tersebar di Joyotakan, Gendekan, Semanggi, Pucang Sawit, Kedunglumbu, Sudiro Prajan dan Pasar Kliwon.
Data yang dirilis pagi ini sekaligus mengoreksi dari data sebelumnya yang menyebut sebanyak 7.885 jiwa telah mengungsi.
Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan banjir di Kota Surakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berangkat menuju lokasi terdampak untuk melihat langsung kondisi terkini pada hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setibanya di Kota Surakarta, Kepala BNPB dijadwalkan akan mengajak seluruh unsur Pemerintah Kota Solo untuk melaksanakan rapat koordinasi percepatan penanganan banjir yang telah berdampak di empat kecamatan.
Kepala BNPB yang juga didampingi oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan akan menyerahkan dukungan berupa logistik dan peralatan senilai 1,1 miliar rupiah dengan rincian; selimut 2.500 lembar, matras 2.500 lembar dan logistik 1.000 paket.
Dari informasi yang diproleh menyebutkan, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memimpin rapat koordinasi dengan Pemkot Solo dan Pemkab Sukoharjo di Balai Kota Solo, Sabtu sore. Hadir pada rapat ini antara lain Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Sekda Solo Ahyani, dan Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo.
Selanjutnya Suharyanto menyerahkan bantuan penanggulangan bencana untuk Sukoharjo dan Kota Solo selama keadaan darurat. Masing-masing mendapatkan dana siap pakai Rp500 juta. Selain itu ada pula bantuan 2.500 selimut, 2.500 matras, 2.000 paket sembako, 1.000 hygiene kits, 1.000 alat kebersihan, 200 tenda keluarga, tenda 6 x 12 meter enam unit, dan perahu polietilen 2 unit.
Suharyanto mengatakan Presiden mengutusnya datang ke Solo dan Sukoharjo setelah banjir cukup besar menerjang kedua daerah tersebut akibat curah hujan tinggi dan limpahan air Bengawan Solo.
Dia mengatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Bupati Sukoharjo telah menetapkan wilayahnya dengan status keadaan darurat banjir, Jumat 17/2/2023 kemaren selama 14 hari.
“Masih ada pengungsi hari ini meskipun sebagian surut, namun pemerintah pusat hadir langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak,” pungkasnya