Sekjen DPR Berdalih Soal Anggarkan Gorden Rudin Rp 48,7 Miliar

- Editor

Senin, 28 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NasionalPos.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengakui anggaran penggantian gorden untuk rumah dinas (Rudin) anggota DPR sebesar Rp48,7 miliar untuk mengganti gorden yang sudah berusia 13 tahun.

Diketahui, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR menetapkan alokasi anggaran lebih dari Rp59 miliar untuk mengganti gorden rumah dinas anggota DPR di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan dan pengaspalan baru di kompleks parlemen Senayan, Jakarta.

Dari total jumlah tersebut, sebanyak Rp48,7 miliar untuk penggantian gorden di rumah dinas anggota dewan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Lalu, Rp11 miliar untuk aspal baru di kompleks parlemen.

Namun, anggaran gorden Rudin DPR RI itu menunjukkan ketidakpekaan DPR terhadap kondisi rakyat yang sedang dililit krisis ekonomi di masa pandemi.

“Jika punya tanggungjawab moral maka mestinya DPR dengan mudah bisa memahami betapa keputusan pengadaan gorden dengan anggaran yang fantastis merupakan sesuatu yang tidak sensitif dan tidak peduli pada nasib rakyat,” kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/3/2022).

Merespon kritik tersebut, Sekjen DPR mengklaim pengajuan anggaran itu sudah dilakukan sejak 2009 namun tidak disetujui.

“Gorden-vitrase ini diajukan semenjak 2009, 13 tahun lalu, 13 tahun lalu sampai sekarang enggak pernah ada, enggak pernah diganti. Kami memasukkan komponen vitrase untuk penggantian rumah gorden-gorden anggota yang umurnya sudah lebih dari 13 tahun,” ujar Indra kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (28/3/2022).

Baca Juga :   ORARI Berharap Putusan Majelis Hakim PTUN Terhadap Gugatan Keputusan Menteri Kominfo nomor 575 tahun 2021 Dapat Obyektif dan Adil

Menurutnya, proses pengadaan gorden ini dilakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan menggunakan produk dalam negeri.

Indra menjelaskan anggaran Rp48,7 miliar itu diperuntukkan bagi 505 rudin DPR. Setiap rudin dialokasikan sekitar Rp80-90 juta setiap rumah. Hanya untuk 505 unit rumah itu per rumahnya, rata-rata sekitar 80 juta sekian sama pajak 90 jutaan per rumah,” katanya. (*)

 

Loading

Berita Terkait

Tiga Dirjen Kementan Dihadirkan KPK Pada Sidang SYL
Tak Kunjung Diselesaikan Soal Pembayaran Sukses Fee, CV Sudut Siku Bakal Dilaporkan Ke Polisi
KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Pengadaan Rumjab DPR
KGMBK Desak KPK agar Periksa Politisi Nasdem di Duga terlibat Beberapa Kasus Korupsi
KPK Periksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih
KPK Ultimatum Pihak yang Rintangi Penyidikan Bupati Sidoarjo
AGRAK Desak PPATK Usut Transaksi Mencurigakan Kasus Korupsi BTS Kominfo Diduga Libatkan Politisi Nasdem
Bukti Transaksi Keuangan Kasus Korupsi Rumah Jabatan DPR, Disita KPK

Berita Terkait

Senin, 13 Mei 2024 - 11:53 WIB

Tiga Dirjen Kementan Dihadirkan KPK Pada Sidang SYL

Senin, 13 Mei 2024 - 11:14 WIB

Tak Kunjung Diselesaikan Soal Pembayaran Sukses Fee, CV Sudut Siku Bakal Dilaporkan Ke Polisi

Jumat, 10 Mei 2024 - 22:12 WIB

KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Pengadaan Rumjab DPR

Rabu, 8 Mei 2024 - 21:56 WIB

KGMBK Desak KPK agar Periksa Politisi Nasdem di Duga terlibat Beberapa Kasus Korupsi

Selasa, 7 Mei 2024 - 12:18 WIB

KPK Periksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih

Jumat, 3 Mei 2024 - 22:20 WIB

KPK Ultimatum Pihak yang Rintangi Penyidikan Bupati Sidoarjo

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:03 WIB

AGRAK Desak PPATK Usut Transaksi Mencurigakan Kasus Korupsi BTS Kominfo Diduga Libatkan Politisi Nasdem

Kamis, 2 Mei 2024 - 19:36 WIB

Bukti Transaksi Keuangan Kasus Korupsi Rumah Jabatan DPR, Disita KPK

Berita Terbaru

Headline

Tiga Dirjen Kementan Dihadirkan KPK Pada Sidang SYL

Senin, 13 Mei 2024 - 11:53 WIB

Politik

Minggu, 12 Mei 2024 - 18:06 WIB