NasionalPos.com, Jakarta- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga penutupan perdagangan pada Senin (11/12/2023) sore. Bloomber melaporkan nilai rupiah turun 105 poin atau 0,68 persen pada level Rp15.622 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan para pedagang meredam spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024. “Ekspektasinya turun dari 60 persen menjadi 43 persen karena data non-farm payroll ternyata lebih kuat dari perkiraan,” ujarnya.
Data tenaga kerja yang kuat menandakan ketahanan perekonomian AS dan potensi terhindar dari resesi (soft landing). Namun, kebijakan yang akan diambil The Fed terkait suku bunganya baru dapat diketahui pada Rabu (13/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain The Fed, bank sentral Inggris, Eropa, dan Swiss akan mengumumkan keputusan suku bunganya pekan ini. Pasar melihat sinyal bank-bank sentral tersebut akan menerapkan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
Sedangkan di Tiongkok, indeks harga konsumen menunjukkan kontraksi selama dua bulan berturut-turut. Hal ini diikuti inflasi indeks harga produsen yang makin dalam selama 14 bulan berturut-turut.
“Ini mengindikasikan ekonomi Tiongkok akan melemah terus pada beberapa bulan mendatang,” ucap Ibrahim. Penyebabnya adalah tidak terjadinya peningkatan belanja masyarakat, meski ada upaya penambahan likuiditas oleh otoritas Beijing.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (11/12/2023) sore. Data RTI Business menunjukkan IHSG turun 70,81 poin atau 0,99 persen pada level 7.088,78.
Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG sempat mencapai level tertinggi 7.160,42 dan terendah 7.045,17. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 52,66 miliar unit dengan total nilai Rp14,50 triliun.
Harga 439 saham tercatat menurun, sementara 137 saham naik, dan 190 saham stagnan. Saham yang paling aktif diperdagangkan adalah yang berkode BRPT, GOTO, TPIA, BBRI, dan BMRI.